Posts

Showing posts from 2021

Kilas Balik 2021

2021... Bisa dibilang banyak hal yang terjadi tahun ini. Bersyukur, itu salah satunya yang kurasakan. Di tahun ini, lagi-lagi aku juga banyak belajar banyak hal. Kemudian di tahun ini pula untuk pertama kalinya aku dimudahkan Allah untuk dapat berkonsultasi ke psikiater.  Setelah ke psikiater, biidznillah aku merasakan mulai banyak kebaikan yang terjadi, rasa sakitku yang mulai berkurang, bisikan-bisikan yang berkurang, dan rasa ringan yang kurasakan di kepala. Rasa ringan itu, mengantarkanku pada kemudahan demi kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tahun ini, untuk pertama kalinya Allah mudahkan aku juga untuk menyelenggarakan dua workshop sekaligus menjadi pematerinya. Salah satu hal, yang bisa dibilang seperti mustahil dapat dilakukan oleh diriku yang lama. Tahun ini pula, Allah pertemukan dengan banyak teman-teman baru baik secara daring maupun luring. Aku menemukan banyak orang-orang baik di sekitar ku yang peduli terhadapku. Aku menemukan banyak sahabat shalihah yang

Being Woman

The more questions I had on my head... Can I be a good wife? Can I be a good mom? You know... Being woman isn't easy. You have to control your emotion, You have to prepare foods and needs of your family, You have to manage the finances, You have to do the chores, You have to carry your children and husband, You have to cover your aurat, so it can't be seen by the non mahram, You have to stay good as human being, As you'll become the first "school" for your children. Ah so that's why the change for it is paradise, as it's very difficult and not anyone can do it properly. It's not easy at all. I wonder, can I be the good wife and mother? Oh Allah, please grant my wish and make it easy. Oh Allah, please help me to be better. Aameen. —Rihlatul-Amal Thursday, December 16, 2021 At Mataram.

Menjadikan Seseorang Panutan

Dan lagi, aku belajar untuk tidak memanutkan atau mengidolakan seseorang yang masih hidup.  Apalagi saat merasa mereka keren bisa seperti ini dan seperti itu, menjadikannya sebagai idola dalam hal kehidupan, dan sebagainya. Sebab manusia yang masih hidup masih bisa berubah, tak selamanya "hebat", tak selamanya seperti ekspektasi kita, mereka pasti ada kekurangan. Hanya Allah yang perfect. Dan sebaik-baiknya panutan untuk dipelajari makna hidupnya adalah orang yang sudah meninggal, karena mereka sudah tak dapat berubah lagi. Jika akhirnya tetep hebat, ya hebat. Jika dari sisi agama, tentu yang paling pantas dijadikan panutan ugama adalah Nabi Muhammad ﷺ. Kisah-kisah para Nabi & Rasul, serta sahabat mereka adalah sebaik-baiknya panutan dan idola. Dan seakrab-akrabnya aku dengan manusia atau teman, aku harus belajar juga kalau suatu saat mereka meninggalkanku (seperti yang sudah-sudah). Aku harus siap untuk sendiri, dan hanya Allah yang akan terus menemaniku. Yang pasti-past

Tak Ada Yang Sia-Sia

Berbicara tentang takdir, tak ada yang sia-sia dari kepergian kita ke suatu tempat. Pertemuan dengan seseorang, memiliki makna tersendiri. Setiap perginya kita ke tempat baru ataupun lama, semuanya memiliki arti. Pasti ada sesuatu yang ingin Allah beritahukan. Kita bertemu, karena Allah ingin pertemukan. Semua takdir telah Allah atur, tak ada yang sia-sia. Mungkin ada faidah yang ingin Allah berikan kepada kita. Menjadikan pengalaman dan memori untuk membuat diri lebih baik. Walau hanya sebentar saja, ada sesuatu yang ingin Allah sampaikan. Apalagi jika terkait ilmu, Allah ingin kita bisa menerapkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sekali lagi, tak ada yang sia-sia. —Rihlatul-Amal Sabtu, 23 Oktober 2021. Di Kota Mataram.

Lingkungan & Meninggalkan Sesuatu Karena Allah

Kau tahu? Semenjak kuliah ini, aku merasakan bahwa lingkungan benar-benar berdampak besar bagi diri kita. "Kita terbentuk dari lingkungan". Saat di kampus, pembicaraanku dengan teman-teman selalu tentang dunia, mengagumi dunia, pokoknya semua hal keduniaan deh!  Tak jarang, aku pun tak dapat menahan diri mengikuti apa-apa yang mereka lakukan. Dan yang paling parah, jika sampai tergoda melakukan sesuatu yang haram karena ga enakan:( Astaghfirullah.. Ini memang memang berat, apalagi kadang, ada perbedaan pendapat karena mereka yang belum mengerti.. Teman begini.. Kita ikut begini. Teman begitu.. Kita ikut begitu. Semua tentang dunia, ada yang mudharat, sia-sia, bahkan terdapat dosanya.  Akan tetapi sebaliknya, saat kita mengajak dalam perkara akhirat, yang jelas berpahala dan bermanfaat malah tak dihiraukan, didebat, atau bahkan ditertawakan. Memang sulit.. untuk orang-orang yang masih mempertahankan hawa nafsunya pada dunia. Apalagi, jumlah pengagum dunia jauuuh lebih banyak d

Hukum Menggunakan Menstrual Cup Dalam Islam

Dari dulu aku selalu penasaran masalah menscup, sekitar akhir SMP atau awal SMA aku baru mengetahui nya. Saat itu, informasi tentang menscup masih sangat terbatas, dan merk yang tersedia hanya yang harganya 300k ke atas.  Apalagi banyak hal yang dianggap tabu di negara ini jika menggunakan barang seperti ini.  Juga penjelasan hukum menggunakannya di Islam pun belum dibahas saat itu. Rasa cemas dan ketakutan jika memakainya terlarang, serta tidak kesiapan membuatku selalu mengurungkan niat untuk membelinya. Dan aku sangat bersyukur, alhamdulillah. Saat ini mulai banyak ulama kontemporer yang membahas perihal hal ini. Biidznillah aku bertemu di instagram tentang hukum memakainya. Kemudian keraguan-keraguan ku pun terasa surut. Memang Islam sangat mudah dan setiap masalah selalu ada solusi. Setelah ini, aku akan memakai tulisan copasan, jadi bukan tulisanku, tetapi insyaallah dari sumber yang shahih. Mari disimak... HUKUM MEMAKAI MENSTRUAL CUP Ditulis oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-M

Baiknya Allah

Allah memang sangat baik. Pertolongan demi pertolongan-Nya datang melalui orang-orang di sekitar. Allah telah menjamin rezeki tiap hamba-Nya, maka mengapa kita masih merasa tak cukup? Keinginan demi keinginan tak terasa mulai terkabulkan, bahkan di saat tidak ingat lagi kapan menginginkannya. Seberapapun kita merasa hebat dan bisa melakukan sendiri, jangan pernah lupa untuk memanjatkan doa pada Allah.  Sebab, tanpa pertolongan-Nya, kita tak mungkin dapat melalui semua ini. Sedikit saja kita lupa meminta pertolongan-Nya, maka niscaya hidup ini dapat berjalan kurang baik.  Allah sangat baik, Ia mengerti apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Ia tahu kapan waktu yang tepat untuk dikabulkannya doa-doa itu. Allah sangat baik, lantas masih adakah keinginan untuk memaksiati-Nya, sedangkan Ia selalu memberikan kebaikan pada diri? Ya Allah, terima kasih banyak atas segala nikmat yang kau berikan. Tanpa Mu, diri ini bukan apa-apa. —Rihlatul-Amal Kamis, 7 Oktober 2021 Di Kota Malan

Better To Not Know

Sometimes it's better to not know some of things. If it don't have any value or benefit. Just know important things that will last forever. Sometimes it's better to hiding some things, so only some people know it  Sometimes it's better to keep secrets some things so it will not causing any harm —Rihlatul-Amal Sunday, October 3, 2021 At Malang

Mungkin...

Mungkin saja orang yang dipandang buruk dan dianggap sifatnya jelek itu adalah orang yang sedang berusaha sekeras mungkin untuk berubah.  Namun, karena terlalu banyak tekanan, bullyan, ia menjadi takut dan tak berani untuk berubah.  Takut dipandang "pencitraan" atau "pura-pura baik". Jadi, jangan mudah menyimpulkan buruknya orang jika belum terlalu kenal "lebih dalam" orang tersebut. —Rihlatul-Amal 21 September 2017 Di Dompu.

Sabar & Akhlak

Satu bulan sudah berlalu semenjak kembali ke Malang dan memasuki kuliah. Dan dalam waktu singkat hanya sebulanan ini, aku lagi-lagi mendapat banyak pelajaran hidup. Ada dua hal yang aku ingin bahas, yaitu tentang 'sabar' dan 'akhlak'. Dua hal ini tentunya sangat berkaitan erat, karena buah dari kesabaran adalah akan terciptanya akhlak yang baik. Dulu, aku tak terlalu paham tentang makna sabar. Aku masih tak dapat bersabar dan menahan amarah. Ketika ada yang memberitahuku untuk bersabar, aku merasakan seperti sabar tak ada gunanya dan itu sama sekali tak dapat menguatkanku. Akan tetapi setelah intropeksi diri, ternyata yang kurasakan itu salah besar. Mungkin, itu karena diriku dulu terlalu condong pada hal keduniaan sehingga aku lupa pada janji Allah terhadap orang-orang yang bersabar. "Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa ." [Q

Masa Yang Tak Terulang

Begitu uniknya dunia ini, masa-masa yang kita lalui tidak bisa terulang. Membuat kita merasa harus menghargai masa itu. Meskipun seberat apapun. Pasti akan ada yang dirindukan jika mengingatnya kelak. Nikmati selagi ada waktu. Nikmati masa-masa yang ada. Tak perlu iri dengan fase orang lain, karena Allah telah menakdirkan hal yang terbaik untuk kita kelak. Allah ingin kita memperbanyak rasa syukur atas kenikmatan waktu yang berarti ini. Masa-masa sekolah dulu yang dirindukan dan tak terulang. Sama seperti masa kuliah sekarang yang kan dirindukan dan tak dapat terulang. Semua akan menjadi cerita di masa depan. Nikmati masa sendirimu, selagi belum banyak beban yang diurus. Nikmati masa sendirimu, untuk belajar lebih banyak. Nikmati masa sendirimu, untuk menghasilkan banyak karya-karya yang mungkin tak dapat kau buat di masa yang kan datang. Nikmati saja semuanya, pahami apa yang Allah takdirkan memang terbaik. Bersyukurlah. Alhamdulillah, Allah kan mudahkan semua nya. —Rihlatul-Amal Di s

Reminder From Me To Me

Diriku.. Aku tahu hijrah ini berat banget. Lebih berat dari hijrah yang sebelumnya. Beralih dari Islam "Yang penting kan baik" dan mementingkan logika, menjadi Islam secara kaffah dan mematuhi dalil. Hijrah kali ini kamu harus tahan diri dari cemoohan orang, dijauhin temen-temen, bahkan sulit jelasin hal tertentu ke keluargamu. Sabar yah diriku... Sabar. Tolong jangan balas perkataan buruk mereka. Mereka hanya belum mengerti.  Tak apa mereka anggap kamu ekstrim, radikal, dll. Aslinya kan tak seperti itu. Kamu hanya menjalankan Islam sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, shahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'innya. Lelah? Memang melelahkan, tetapi kita kan memang tak bisa membuat seluruh orang suka dengan kita. Pusing? Iya memang pusing, harus memikirkan semua pro & kontra terkait hal tertentu di masyarakat dengan kebenaran yang ada  Jadi, abaikan saja perkataan mereka, diriku. Ingat lagi nasihat Imam Syafi'i tentang berdebat. Diriku.. Kamu juga tak perlu mengecek

Kembali Seperti Dulu Lagi?

Ingin rasanya aku kembali ke masa-masa itu... Masa di mana hidup penuh bermaksiat dan sangat bebas tanpa aturan. Masa-masa tertipu akan dunia yang sementara , mengejar hal yang sebenarnya tak penting dan nafsu sementara . Semua kulakukan hanya untuk kesenangan sementara. Rasanya rindu. Akan tetapi... Ketika ku ingat perjalanan yang kutempuh untuk sampai ke sini tidak lah muda. Ketika ku ingat kematian yang dapat datang kalan saja. Ketika ku ingat akan pedihnya adzab neraka. Ketika ku ingat akhirat adalah sebenar-benarnya tempat yang kekal. Aku memutuskan untuk bertahan. Aku tidak ingin lagi tergoda akan dunia yang sementara itu. Aku tidak ingin lagi merasakan yang namanya 'penyesalan'. Apalagi jika penyesalan itu datang terlambat , di saat nyawa sudah tak ada. Aku tak akan sanggup untuk menanggungnya. —Rihlatul-Amal 22 September 2018 Di Kota Malang.

Everlasting Memories

I copied this quote from my diary. "Maybe there are not much photos to show our memories, but the memories will stay forever. In here, our minds. And on the journal that we always write."  -Myself, July 1, 2018 Also my chat to Ruri "Our memories may erased and forgotten from our mind. But with capture it in writing or photograph, it will last even forever.  And it's so important to us to backed up all of this to the internet (or like google drive for privates).  More importantly, if we can make good memories that value to jannah, we may made it more everlasting.  Maybe our memories from the dunya will be showen up in afterlife later:) Bebeb, Anna uhibuki fillah❤️ I hope we can meet later in jannah insyaallah aamiin." -Myself, April 30, 2020 —Rihlatul-Amal

Tentang Musik.

Dulu hal yang sangat kusukai. Tiada hari tanpa mendengarkannya. Pada awalnya aku pernah berkata ingin meninggalkannya setelah lulus kuliah. Namun lama kelamaan, hari itu tiba. Hari di mana hidayah menyapa. Yakin sekali aku masih hidup hingga lulus kuliah? Rasa takut akan kematian, dan tanda-tanda yang muncul dari Allah seakan menjadi isyarat. Bahwa aku harus segera meninggalkannya. Di saat hidup mulai lebih tenang dengan tanpa musik, banyak ujian Allah datang. Lingkungan yang penuh dengan musik, membuatku agaknya terganggu. Teringat saat masih maba dulu, ada acara penyambutan untuk maba. Aku pertamanya ikut karena beberapa hal, namun saat musik dengan keras diperdengarkan, ditambah dengan kemenyan atau dupa di sana. Aku merasakan hal ini tak beres. Aku merasa tak nyaman. Aku memutuskan untuk lari dan kembali ke kosan. Seorang temanku yang sekarang sudah rahimahallah bertanya kepadaku, "Kenapa kamu lari?" Dan aku pun menjawab "Karena di keyakinan ku tidak boleh mendengark

Sometimes, Life Is Funny

Sometimes life is funny... When we plan to do something, Allah give a plan to do something else more quick. Sometimes life is funny... When we thought we can be close, Allah makes more distant to us. Sometimes life is funny... When we plan it to be happen longer, But Allah plan it to be more quick. Sometimes life is funny... When we afraid we can't do it, Allah somehow make it easier to finish it. Sometimes life is funny... When we thought we can't have future, Allah makes more better future for us. Sometimes life is funny... When we thought we have failed, Allah shows that we can still fix it. Sometimes life is funny... When we thought we've lost some friends, Allah meet us to another wholesome friends. Keep pray, keep make dua, be patient. Don't lose hope to Allah. Allah know what is better for you. Allah know what you need, not what you want . This year, you got many things to learn.  Alhamdulillah. Thank you for not giving up, Thank you for not lose hope, Thank yo

Ketidakpekaan Diri; KKN

Pada hari itu aku mendapat suatu pelajaran yang berharga. Dan aku pun sadar, jika diri ini sulit peka jika tidak disadarkan. Namun, aku sangat bahagia jika ada yang mengingatkanku, itu artinya mereka masih peduli denganku. Ingin diriku bisa berkembang lebih baik lagi. Syukron wa jazakumullahu khairan. Iya, ini berkaitan dengan KKN pada bulan Maret-Juni 2021 lalu. Bukan hanya aku yang diperlakukan seperti ini, tetapi semuanya juga. Demi lancarnya program kerja kami semua. KKN bagiku, bukan sekadar kuliah rasa kerja, bukan sekadar untuk lulus 4 sks mata kuliah, tetapi banyak pelajaran hidup yang kudapatkan di sini. Banyak belajar dari teman-teman lain juga. Aku sering self healing therapy di sini, karena suasana nya yang mendukung, sangat adem. Terkadang terlintas tidak kuat mengikuti kegiatan pada hari itu, tetapi bagaimana pun aku tetap mencoba ikut, dan rasa nya ternyata bahagia banget. Dari KKN, aku belajar untuk tidak menyalahkan siapa-siapa kalau ada masalah, dan tidak pula menyala

Mutually Inspiring

Image
Can you believe that someone can inspires other people? Sometimes you feels like it's nothing, but it's really useful to others. We can both inspires each others. Just a little steps, your movements, your reminders. If it shared sincerely, even the simple one, it can be inspiring someone. So what I want to say is, like on the photo below : (The Photo was taken on August 2021) Keep inspiring! —Rihlatul-Amal May 1, 2020 with some changes. At Dompu

Starting Something

I'm stuggling at starting something. Before I even start, I already thoughts many things that might happend. I am a lil bit afraid if the finish of the things will be bad. But it's just on my mind, it's actually not true. It's always difficult to start, but when I already made a progress, it's actually easy. I will try my best to start something again and again.  There is nothing wrong to be fail later, because mistake is the proof you're trying. Mistakes can makes you stronger and learn much things even better than when you don't fails at all. It's okay buddy, everything will be all right, don't forget to pray to Allah so He will ease you. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا Don't lose hope.. —Rihlatul-Amal May 6, 2021 with lots of changes At Malang

Age

I love people's react when I told my age, and they were shocked "Eh you're still this young?". But sometimes I also don't want to reveal my age, so people will not treath me as like child or etc. Just because slightly a bit age different. And it's better for them to not know. I also feeling it's a bit weird when people thoughts I am more old than my real age. Like, i thought i am still very childish. They say my writing and appearance is like 22-25ish or something. Some strangers often call me "Mrs" too. Btw it's so true that our age doesn't define our mentality and maturity. Our experiences are different.  Sometimes young people has more experiences than the older one, Sometimes we have to accept it and don't blame someone just because their age. Old or young, we are all have makes mistake. Old or young, we are all can still shine on our way at our own phase. Old or young, we are all just human, so don't be afraid to feel left. K

Privilege

Terkadang diri ini berpikir, misalnya aku bukan dari keluarga yang berada (Walau sebenarnya keluarga ku tidak kaya, namun terbilang cukup) Apakah aku bisa seperti sekarang ya?  Apakah aku bisa kuliah di luar kampung halamanku? Apakah aku bisa belajar ilustrasi, kerajinan, dan semua minatku sebebas sekarang? Akan tetapi, jika diingat kembali, orangtuaku dulu juga tidak langsung berada "di atas" seperti sekarang ini. Kami sekeluarga pernah berlima naik motor bersama pas aku masih sangat kecil... Namun entah mengapa, rasanya tetap bahagia saat dulu masih di posisi seperti itu. Dan jika dipikir-pikir, kakek-nenek dari kedua orangtua pun berada di kategori "lumayan" Terkadang, kakak-kakak sering mengatakan aku lahir di saat kondisi keuangan keluarga sudah stabil, lebih enak. Padahal memang begitulah roda kehidupan, Allah akan selalu memberi rezeki sesuai dengan kondisi kita. Dan yang mau aku ungkapkan di sini, walau sudah ada privilege, namun jika tidak ada keinginan unt

Keajaiban dari ✨Bersedekah✨

Allah itu sangat baik. Rasanya masih tak percaya. Ya, janji Allah bahwa sedekah tidak mengurangi harta itu benar adanya. Malah, Allah akan mengganti apa yang kita sedekahkan berkali-kali lipat. Jika kita percaya bahwa Allah telah mengatur rezeki setiap hamba-Nya, maka tidak akan ada istilah "rezeki seret", semua sudah Allah tetapkan. Semua kembali pada tentang bagaimana kita sikapi takdir ini. Untuk semua yang membaca ini, yang merasa dagangannya kurang laku, pendapatan yang kurang, mari sisihkanlah uang beberapa bagian untuk bersedekah. Bahkan hanya seribu-sepuluh ribu saja akan sangat bermanfaat dan berpahala selagi niatnya ikhlas untuk membantu sesama dan mengharap pahala dari Allah. Setelah bersedekah sedikit dan melihat sendiri manfaat bersedekah, maka teruslah tingkatkan. Keajaiban melalui sedekah ini, atas izin Allah uang yang disedekahkan dengan mengharap pahala-Nya  tidak akan habis-habis sedikit pun, maka janganlah meragukannya. Seperti dalam firman Allah : وَمَ

Tak Semua Ketakutanku Menjadi Nyata

Kalau dibawa kembali ke masa lalu.  Di saat diri ini ingin menyerah, contohnya saat semester 2 lalu. Hampir saja kulepas kuliahku. Namun, sekarang aku malah berhasil bertahan di sini hingga sudah menempuh semester 7. Nyatanya, beberapa ketakutanku di masa SMA pun tidak terjadi di masa depan. Malah sebaliknya, kadang yang terjadi lebih baik. Dari sini aku mulai paham, kalau terkadang itu hanya kekhawatiranku saja. Dulu, aku mengkhawatirkan masa depan. Dan nyatanya aku di masa sekarang tidak seperti apa yang aku pikir dulu. Aku melebihi ekspektasinya. Tentunya, semua ini tak lepas dari kuasa Allah, Allah lah yang membuatku kuat.  Allah yang membuatku bisa melewati semua ini. Dan kembali teringat tujuan ingin masuk kuliah prodi ini dulu; Sekadar ingin membawa manfaat, dan dapat membuat poster dakwah yang menarik.  Dan- Ini sudah tercapai. Biidznillah.  Banyak hal yang terjadi, termasuk aku yang ikut komunitas di kampus yang sejalan dengan niatku. Selain itu, aku sendiri akhirnya membuat s

Dari Balik Niqab

Image
- Dari balik niqob engkau mampu mengingat Robb mu disetiap saat - Dari balik niqob engkau mampu muroja'ah hapalan Al Qur'an mu - Dari balik niqob engkau mampu tersenyum ketika melihat sesuatu yang membuatmu bahagia - Dari balik niqob engkau mampu melihat dunia sedangkan dunia tidak mampu melihatmu - Dari balik niqob tidak ada seorangpun yang mampu melihat air matamu dan alangkah banyaknya air mata wanita di zaman ini - Dari balik niqob tidak ada seorangpun yang mampu menembus kelemahan atau kekuatanmu karena ia tidak mampu membacanya melalui ekspresi wajahmu - Dari balik niqob engkau itu laksana permata di dasar lautan tidak ada yang mampu melihatmu kecuali orang yang berletih letih untuk mencapai dirimu, sesungguhnya ia adalah hanya suamimu saja —Rihlatul-Amal 🔁 Repost dari seseorang di Facebook, yang semoga Allah menjaganya. Ya, kali ini bukan tulisanku.  Hanya ingin berbagi faedah.

Muhasabah; Mengembalikan Semangat Awal Hijrah

Terkadang melihat kembali catatan-catatan dan tulisan lama, betapa purenya hijrah kala itu. Rasa takut akan kematian,  Rasa ingin mengejar surga demi bisa menarik orangtua dan saudara-saudara, Rasa ingin melepas semua hal keduniaan, Rasa semangat mengamalkan sunnah-sunnah-Nya. Rasa tenang, hanya mengharap ridho Allah. Kembalilah. Kembalilah . Perbaiki niat yang ada. Melihat masa lalu, bukan untuk bersedih saja. Akan tetapi untuk muhasabah diri, apakah di masa sekarang hijrah kita sudah lebih baik, atau justru mundur?:') لا ﻫَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺕَ ﺍِﻻَّﺑِﺎﻟﻠّﻪ —Rihlatul-Amal 16 Mei 2021 Di Malang

Impianku Yang Sederhana

Impianku, tak seperti orang-orang. Impianku, sekarang sudah tak berorientasi pada dunia. Aku tak terlalu berharap banyak,  Aku tak berharap punya gelar yang cukup tinggi, Aku tak berharap punya rumah yang besar dan mewah, Aku tak berharap punya harta yang terlalu banyak. Sederhana, asalkan bahagia . Itu sudah cukup bagiku. Sebentar lagi aku akan menginjak semester akhir, pikiran tentang masa depan mulai menghantui kembali. Tetapi, bukankah Allah sudah merencanakan sebaik-baik takdir bagi hamba-Nya? Aku kembali teringat, tahun 2019 dulu. Aku malah ingin keluar dari perkuliahanku saat ini, ingin menyerah dengan semua ambisi dunia. Tetapi, aku sadar ternyata ada hikmah yang Allah berikan saat aku memutuskan untuk lanjut. Dan menurutku, kuliah S1 ini sudah cukup. Setelah lulus, aku tak berencana melanjutkan S2, apalagi S3. Aku juga tidak terlalu mau kerja di perusahaan yang terkenal, karena aku paham ikhtilat. Impianku cukup sederhana. Ini juga pernah aku sampaikan dulu. Di rumah yang tak

Berdebat Menurut Imam Syafi'i

Imam Syafi’i berkata : ﺍﺫَﺍ ﻧﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam , tidak menanggapi. ﻓﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳﻤُﻮْﺕُ Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri . Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati. ﻗﺎﻟُﻮْﺍ ﺳﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ Apabila ada orang bertanya kepadaku, jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam ?? Jawabku kepadanya : Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya ﻭﺍﻟﺼﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟﺼﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemulia’an . Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan . Lalu Imam Syafi’i berkata : ﻭﺍﻟﻜﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟﻌﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran

'Ain, Racun Yang Mematikan

Image
Bismillah..  Jika kau sudah memahami tentang bahaya penyakit 'ain, sungguh jarimu pasti akan selalu menahan untuk memosting banyak foto. Atau pun bercerita tentang diri, keseharian, teman, keluarga, dan sebagainya. Kenapa?  Karena kau sangat sayang dengan dirimu sendiri juga orang orang terdekatmu.  Dan sangat takut apabila foto ataupun status tersebut dapat menimbulkan 'ain. Kau sangat khawatir berkat jari-jarimu ini, orang orang yang kau sayangi menjadi kesakitan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa ‘ain adalah nyata dan ada. Rasulullah ﷺ bersabda, ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺣﻖُُّ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻲﺀ ﺳﺎﺑﻖ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﺴﺒﻘﺘﻪ ﺍﻟﻌﻴﻦ “Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya” (HR Muslim) Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻭﻧﻔﺲ ﺍﻟﻌﺎﺋﻦ ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺗﺄﺛﻴﺮﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺅﻳﺔ ، ﺑﻞ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻋﻤﻰ ﻓﻴﻮﺻﻒ ﻟﻪ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﻓﺘﺆﺛﺮ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺮﻩ ، ﻭﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﺋﻨﻴﻦ ﻳﺆﺛﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﺑﺎﻟﻮﺻﻒ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺭﺅﻳﺔ ”Jiwa orang yang menjadi peny

Wanita & Penjagaannya di Islam

Image
1. Mereka membolehkannya menyanyi diatas panggung, sedangkan Allah melarangnya melakukan adzan dan iqomah sebagai bentuk penjagaan terhadap sifat kelembutan dan kesucian nya. 2. Mereka membolehkannya berakting diatas panggung, sedangkan Allah tidak menuntut darinya untuk menghadiri sholat jum'at dan berjamaah sebagai bentuk penjagaan terhadap sifat kelembutan dan kesucian nya. 3. Mereka menjadikannya sebagai pahlawan olimpiade dan perlombaan, sedangkan Allah melarangnya berlari lari kecil antara shofa dan marwah (wanita disunnahkan berjalan cepat) sebagai bentuk penjagaan terhadap kesucian dan rasa malu nya. 4. Mereka mengajaknya keluar untuk melakukan perjalanan dan suatu acara tanpa mahrom, sedangkan Allah telah menggugurkan baginya dari rukun rukun islam (haji) ketika tidak adanya mahram sebagai bentuk penjagaan terhadap kesucian dan rasa malu nya. 5. Mereka mengajaknya keluar untuk menyaksikan pertandingan dan memberikan semangat kepada tim olahraga, sedangkan A

Hati Yang Mati

Hati yang mati. Kadang kita sendiri pun tak sadar saat hati kita mulai mati. Nasihat mulai diacuhkan dan tak didengarkan, menganggapnya hanya angin lalu. Sadar akan futur, tetapi tak kunjung berbenah. Sadar melakukan dosa, tetapi tetap dilakukan. Kenapa? Kenapa? Apakah sebegitu hebatnya dunia ini? Padahal hanyalah sementara💔 Mengingat kematian adalah sebaik-baiknya pengingat untuk tetap bertahan dikala dunia mulai menggoda. Mengingat kembali untuk apa Allah menciptakan kita, yaitu semata-mata untuk beribadah hanya kepada-Nya. Seperti dalam firman Allah : وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56). Mungkin saat ini kita masih bisa bersenang-senang menikmati dunia, masih bisa mengabaikan nasihat dan pengingat akan akhirat. Akan tetapi, saat ajal telah tiba, apakah kita masih bisa mengelak? أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم: (وَالْعَصْرِ* إِنَّ الإِنسَا

A Calm Person

Pada 1 Mei 2018 dulu, aku pernah mempertanyakan diriku sendiri. Tentang, apakah diriku tetap akan dikenal sebagai anak yang pendiam dan kalem, seperti di masa SMP & SMAku dulu.  Atau justru sebaliknya? Jadi diri sendiri dan dikenal dengan cara yg lain? Lagipula saat kuliah banyak teman yang sehobi, apakah aku bisa ngobrol bebas dengan mereka? Maka, diriku 3 tahun setelahnya (1 Mei 2021) pun menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jawabannya. Masih. Tetap. Tapi kamu lebih paham dan sayang tentang diri sendiri, jadinya ga ngitung itu sebagai suatu kekurangan lagi. Jadi ceria, ekstrovert, sama seperti yang lain bukanlah standar itu kelebihan, atau kebahagiaan. Bukan. Tapi jadi diri kamu sendiri yang apa adanya dan terus berproses pengen jadi lebih baik. Kamu yang pendiem dan kalem itu juga diri kamu sendiri, dan itu gapapa banget. Ga perlu maksain untuk sama seperti semua orang. Ily❤️ Dan beberapa orang juga membuatku sadar bahwa menjadi pendiem dan kalem bukanlah suatu kekurangan. Mereka

Di Saat Lelah, Baca Ini, Aku

Aku tahu ini melelahkan, aku tau ini rasanya seperti aneh. "Apa kah aku kuat menjalaninya?" Ingat ini wahai diriku, kamu ada Allah. Allah yang mampu menciptakan segalanya, bahkan luar angkasa yang sangat luas yang bahkan manusia belum mampu mengukur seberapa luasnya. Ujungnya pun seperti tak ada. Banyak misteri di dalamnya yang kita sebagai makhluk biasa tidak mengetahui, selain Allah saja. Lalu apa yang kau takutkan wahai diri? Allah mampu menciptakan hal tersebut seluas dan serumit itu.  Apalagi menyelesaikan masalahmu yang kecil, bukan apa-apa dibanding semua hal itu. Allah akan menguatkanmu. Allah bisa membantumu menyelesaikan masalah itu. Jangan berhenti berdo'a, jangan putus asa dari rahmatNya.  Sabar...  Ingat, rencana Allah itu sangat dahsyat. Sabar..  Akan ada waktunya di masa depan kelak, kamu akan berbahagia dan mengingat masa-masa ini. Sambil berkata, "Hei aku di tahun XXXX, sekarang keinginanmu sudah terkabul. Jangan cemas, jangan khawatir. Kamu bisa mel

Bersabar Menahan Nafsu Dunia

Image
Bahwa. Menggapai surga memanglah sesulit itu. Menjadi orang yang beriman, bukan hanya tentang pengakuan saja. Akan tetapi, bagaimana implementasi kita di keseharian. Nafsu syahwat, sangatlah banyak. Nafsu akan dunia, goda-godaan berat akan hal yang sementara. Hal yang dulu kusukai.  Mendengar musik, Bernyanyi, Menonton film, Bermain game, Menggambar makhluk hidup, Mengunggah foto diri,  Chat dan interaksi berlebihan dengan bukan mahram, Campur-baur atau ikhtilat, Dan banyak lagi Hal yang asik, sangat seru pikirku. Akan tetapi, apakah Allah suka? Memangnya bisa aku mendapatkan surga jika tetap melakukan hal-hal itu? Amalku, belum cukup. Sedangkan waktu ini terbatas. Dan di waktu terbatas ini, kupergunakan untuk menyia-nyiakannya. Betapa percaya dirikah aku bisa masuk ke dalam surga-Nya? —Rihlatul-Amal Senin, 9 Agustus 2021. Di Kota Mataram, Pulau Lombok.

Yang Tampak ≠ Keadaan Sebenarnya

Image
"Yang tampak tak berarti sama dengan keadaan sebenarnya." Artinya, tak bisa menilai sesuatu hanya dari tampaknya saja. Dibalik yang tampak itu, ada berbagai kisah yang kita tak pernah tahu. Keadaan yang bisa jadi berbeda jauh dari sekadar tampaknya. Mirip " Jangan menghakimi buku dari sampulnya" , tetapi makna ini lebih luas. Bukan sekadar sampulnya saja, yang tampak bisa jadi lebih banyak. Apalagi yang tak tampak, tentu jauh lebih banyak. Yang tampak, lebih seperti.. apa yang ingin ditunjukkan kepada orang lain. Yang biasanya, hanya menunjukkan versi terbaik. Rasa lelah, rasa sakit, rasa sedih tak ditunjukkan. Tampak sangat kuat, padahal sebenarnya tidak. Berlaku juga untuk sebaliknya. Kita tak pernah tahu keadaan sebenarnya dari apa yang ditampakkan orang lain, sebelum kita benar-benar tahu . Bukan hanya sekadar klaim pula, namun benar-benar tahu. Dan kau tahu? Allah lah yang paling mengetahui keadaan seorang hamba-Nya, bahkan di saat hamba itu tak meyakini ba

Jawaban Istikharah, Memahami Takdir Allah.

Jika Allah berikan kelancaran dari suatu keraguan, atau memberi jalan yang lebih baik. Maka itulah jawaban dari do'a dan istikharahmu. Percaya pada setiap takdir Allah, dan dengan meyakini takdir, maka kita akan tenang menjalani hidup. Istikharah bukan hanya tentang keraguan akan jodoh atau pasangan, bahkan hal-hal yang biasa orang anggap sepele. Terkait kehidupan, terkait masa depan. Ingin melanjutkan pendidikan atau tidak?  Judul skripsi apa yang harus diambil?  Kerja lebih baik di sini atau tidak? Pergi ke sini atau tidak? Tinggal di sini atau di sana? Jika beli ini, ada mudharat atau tidak? Semua hal, patut untuk meminta pada Allah. Hal-hal yang terkesan sepele pun, jika tanpa adanya pertolongan Allah, kita tak akan sanggup untuk menggapainya. Perkuat tauhid pada Allah. Yang paling patut diingat: Jawaban istikharah bukanlah dari mimpi . Apalagi, di masa sekarang mimpi tidak bisa asal tafsir. Kita tak pernah tahu yang mana mimpi yang berasal dari Allah, atau hanya bunga tidur da

Menjaga Hati

Menjaga bukan hanya dari tidak berinteraksi, tidak chattingan, tidak menatap dan lain-lain. Akan tetapi juga tidak memikirkan , Karena pikiran bisa berlanjut pada zina hati . Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan . Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR

Minimalism In Islam

I like how minimalist lifestyle in a line with Islam shari'a.  Because everything that we do will be counted, every stuff we have, every behaviour, and etc.  This minimalist life taught us to carefully when we buy something. If it just for wish, not need. We must not buy it. On the Qur'an, Al-Isra' verse 27 , Allah said :  إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا "In fact, the wasters are devoted brothers and devils are very disbelievers to their Lord." This shows that waster is one of despicable deed, because the devils/syaitan is the one who invite people to do it. And the waster also counted as kufr for Allah's favor. From Abu Hurairah, he said that the Prophet ﷺ said, "Surely Allah supplies three things for you and is angry when you do three things. Allah is pleased if you worship Him and not associate Him with anything. And (Allah is pleased) if you hold on to Allah's whole rope, and you a

Memberi Udzur

Kesalahan yg tidak sengaja atau tidak disadari tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah Ta’ala.  Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ : “Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja , atau karena lupa , atau karena dipaksa ” (Hadist Shahih. HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356) Kadang penting untuk kita memberi udzur kepada orang lain saat melakukan kesalahan. Mungkin dia lupa, khilaf, atau tak sengaja. Atau bahkan terpaksa. Manusia itu tidak luput dari dosa, begitu pula yang menulis dan membaca ini. Jika memang merasa terganggu, baiknya menasihati secara empat mata langsung kepada orangnya. Dan nasihat itu dapat pula sebagai wujud kasih sayang agar menjadikan orang tersebut lebih baik. Karena sekali lagi, bisa saja ia bahkan tidak sadar yang ia lakukan salah. Jadi tugas kita adalah meluruskannya kembali. Memang kita tidak bisa menebak respon penerima nasihat, mungkin ada yang tetap acuh, mungkin ada yang menerima, atau mungkin ada yang marah dan meng

Aib Orang Lain

Saat ingin berbicara perihal aib orang lain, ingatlah bahwa kita diwajibkan untuk menutupi aib saudara kita. Tutupilah aib orang lain seakan-akan kau menutupi aibmu sendiri. Jika kita buka aib orang lain, maka sama saja pelan-pelan aib kita pun akan terbuka. Naudzubillahimindzalik. Jangan menyerah untuk jadi orang baik, tahan.  Tahan dirimu dari berbicara yang tak perlu. Saat mulai khilaf, istighfar dan berusaha untuk tak mengulanginya lagi. Bila ada yang mengajakmu membicarakan aib orang lain, maka ingatkanlah ia.  Jika tak bisa, diam dan hiraukan. Bahkan bila perlu, pergilah saat mereka mulai melakukannya. Karena tak jarang, saat kita masih berada di situ kita dapat mengikuti pembicaraannya. Dan tentu, hal ini sangat tak baik. Apakah kau tega memakan bangkai saudaramu sendiri? Apakah kau mau merelakan amalan sunnah yang telah berlelah lelah kau kerjakan terbuang percuma, hanya karena disumbangkan kepada orang yg kau bicarakan? Tentu tidak kan.. maka usahakan untuk tak mengulanginya l

Memperbaiki Niat

Oh niat..  Mengapa memperbaikimu sulit sekali? Di era sosial media ini, niat sangat-sangat diuji.. Hanya demi like. Hanya demi dilihat oleh orang orang tertentu. Hanya demi pencitraan.  Hanya demi tampak sholeh/sholehah. Padahal, jika kita berharap pada manusia. Itu cuma sementara. Mengapa terlalu berharap pada mereka? Mengapa pedulikan mereka? Mereka cuma makhluk Allah. Mereka itu hanya makhluk biasa, tidak bisa beri kita apa-apa. Tidak seperti Allah Yang Maha Kaya.  Harusnya kita itu cuma berharap sama Allah. Niat ibadah dan dakwah hanya karena Allah. Kalau karena dunia dan manusia,  Semu... Semu... SEMU! Jika niat kita bukan karena Allah, kita tidak tahu keadaan hati kita. Mungkin saat kecewa dengan manusia, hati akan menjadi goyah. Perbaiki NIAT! Jangan berharap sama siapapun, kecuali Allah saja. Allah pasti tahu yang terbaik, tak perlu pedulikan manusia lagi. Cukup niatkan untuk Allah ta'ala saja. Tak mau kan lelah-lelah beribadah, namun amal itu tidak jadi diterima hanya kar

Blessed

Ya Allah, thanks for giving me good family and friends. Ya Allah I really love 'em so much. Pls bless 'em and I hope we can meet again later on the paradise. Ya Allah, I realized how patient my family are. How they can still good to me even tho I am really a rebel child back then. How they can still not hurt and leave me when knowing my flaws. I really love 'em. I wanna be a good child and be shalihah so I can enter the paradise. So I can invite 'em to paradise too. Ya Allah please always give us guidance (hidayah) and protect us in any circumstances. We are people, so we make mistakes sometimes.  Please forgive us. Please let all of us die in this manhaj salaf. For my good friends, thank for always be there on happy and sad event. Thanks for always there when I am on my lowest.  When I make trouble and mistakes, ya'll still don't leave me and also remind me to not do that again. Thanks you very much.  I hope Allah bless you all too. —Rihlatul-Amal January 27, 2

Konsekuensi CINTA

Image
Menikah memang bukanlah hal yang mudah. Tak sekadar mengungkapkan rasa, namun ada konsekuensi di baliknya. Ketika menikah, seorang gadis dipisahkan dari orangtua dan saudara-saudaranya. Ketika menikah, ta'at kepada suaminya lebih utama daripada ke orangtuanya. Ketika menikah, itu artinya seorang lelaki harus mampu membahagiakan gadis itu, sebagaimana gadis itu dibahagiakan oleh orangtuanya. Ketika menikah, ini bukan hanya tentang kita, ini bukan tentang hanya aku dan kamu. Tetapi ini juga tentang menyatukan 2 keluarga. Bukan hanya kita yang harus cocok, tetapi apakah kita saling cocok pada calon mertua masing-masing? Ketika menikah, seorang lelaki harus bisa menafkahi gadis ini. Tak punya pekerjaan tetap tidak apa, yang penting tetap bekerja. Karena semua rezeki sudah Allah tentukan. Ketika menikah, ini bukan hanya tentang rasa senang dan bahagia. Ketika setuju dengan pernikahan, artinya setuju dengan masalah dan konflik yang akan ada. Pun, menjadi jomblo tetap akan ada