Hati Yang Mati

Hati yang mati.
Kadang kita sendiri pun tak sadar saat hati kita mulai mati.
Nasihat mulai diacuhkan dan tak didengarkan, menganggapnya hanya angin lalu.
Sadar akan futur, tetapi tak kunjung berbenah.
Sadar melakukan dosa, tetapi tetap dilakukan.

Kenapa? Kenapa?

Apakah sebegitu hebatnya dunia ini?
Padahal hanyalah sementara💔

Mengingat kematian adalah sebaik-baiknya pengingat untuk tetap bertahan dikala dunia mulai menggoda.
Mengingat kembali untuk apa Allah menciptakan kita, yaitu semata-mata untuk beribadah hanya kepada-Nya.

Seperti dalam firman Allah :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).

Mungkin saat ini kita masih bisa bersenang-senang menikmati dunia, masih bisa mengabaikan nasihat dan pengingat akan akhirat.
Akan tetapi, saat ajal telah tiba, apakah kita masih bisa mengelak?

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم: (وَالْعَصْرِ* إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ* إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)،

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” [Quran Al-Ashr: 3]

Mungkin, di saat itu tiba. Kau akan menyadari akan pentingnya teman yang mengingatkanmu. Orang yang mengingatkan sejatinya adalah orang yang sayang terhadapmu, karena mengingatkan orang lain juga adalah salah satu kewajiban. 

Seperti dalam firman Allah :
وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” [Quran Asy-Sy’ara: 214].

—Sebuah Renungan—

Semoga Allah selalu mengistiqamahkan kita pada jalan yang lurus, Islam yang haq sesuai pemahaman salafush shalih.. aamiin allahumma aamiin..

—Rihlatul-Amal
14 Februari 2019 dengan beberapa perubahan.
Di Kota Malang.

Comments

Popular posts from this blog

Allah, Bantu Aku.

Tak Sesederhana Yang Terlihat.

Sisa Dari Takdir