Posts

Showing posts from 2022

Tak Lagi Sendiri.

Menelisik kembali untaian kata yang pernah ku tulis dulu, di masa masih menjadi mahasiswa baru dan baru mengikuti kajian menurut Islam yang murni ini.. Ternyata, dulu aku sangat sekesepian itu ya? Di antara tulisan yang pernah kutulis: "Mencari teman yang bisa diajak ke kajian sunnah itu bagai mencari jarum di tumpukan jerami. Mending cari temen di tempat kajiannya aja, karena mereka tanpa perlu diajak ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ sudah terbiasa ikut kajian rutin ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ " "Lelah nggak sih ngajak temen ke kajian sunnah? Iya lelah bangett, tapi aku selalu ada keinginan itu, untuk memperlihatkan ke mereka begini lho rasa ademnya ikut kajian.. Aku juga ingin.. ada temen yang bisa ngingetin pas aku sedang futur dan males ke kajian:') Hadaanallah" "Masih menunggu saat itu tiba. Yaitu saat salah satu atau beberapa teman yang ku kenal mengatakan "Fi, aku mau deh ikut kajian bareng kamu", "Fi, aku boleh ikut kajian juga?" "Fi, aku lagi senggang. Aku

Di Hari Itu

Image
Pada hari-hari itu, aku nampak sangat bahagia. Kau ajak ku ke tempat-tempat yang kusuka. Kau ajak ku berkelana. Kau persilahkan ku tuk merekam foto di tempat tempat itu. Kau berikan ku kenyamanan. Hingga ku berpikir, bahwa ku sangat bersyukur. Namun, mengapa sekarang semua tak lagi sama? Padahal yang ku butuh hanyalah waktumu. Ku hanya butuh sedikit saja. Dan, baru kusadari betapa berharganya waktu-waktu saat itu. Tak kusangka semua 'kan jadi begini. Namun ku bisa apa? Bukankah ku harus menerima ketetapan Allah? Akan tetapi, kuharap hidayah Allah 'kan menyapamu kembali. Sehingga kau mampu menyadari, betapa tak benar nya hal yang kau lakukan. Betapa ku berharap, semua bisa kembali seperti sedia kala. Betapa ku berharap, semua bisa menjadi sama lagi. Namun, kehidupan kadang tak dapat diprediksi. Masalah datang silih berganti. Jadi begitu, ya? Apakah di waktu mendatang ku dapat menemukan rumah yang baru? —Rihlatul-Amal. Ahad, 25 Desember 2022. Di Kota Malang.

Aku, Lulus?

Tepat pada 2 hari lalu, di tanggal yang cukup cantik, 21.12.22. Setelah berbagai drama, suka-duka, tangisan, aku sedikit-sedikit mulai meraih suatu langkah baru dalam perkuliahanku. Ya, aku baru saja melaksanakan sidang di hari itu. Sebelum mendapati hari itu, semenjak awal bulan Desember aku benar-benar mengerahkan segala tenaga dalam diriku untuk mengejar semuanya agar bisa sidang di semester 9 ini. Tidurku tak beraturan, makan juga hanya satu kali sehari, paling banyak dua kali. Aku benar-benar tidak bisa hidup berjalan lambat seperti sebelum-sebelumnya. Fase ini, kunamakan autopilot,  sebab aku benar-benar tidak bisa berpikir secara normal. Tidak bisa overthinking seperti biasanya . Aku seperti hanya benar-benar fokus berikhtiar terhadap hal yang sedang kuusahakan. Seolah-olah Allah menggerakkan tubuhku begitu saja, untuk menggapai salah satu qadhanya. Setelah makin dekat ke hari sidang, aku benar-benar tidak bisa merasakan apa-apa. Aku tidak berekspektasi terhadap apa-apa. Tidak a

Mencari Rezeki Barokah

Dalam menjalani hidup ini, kita harus terus memperhatikan syariat Islam di dalam semua aspek.  Apalagi urusan muamalah. Semakin mentaati Allah dan Rasul-Nya, akan membuat lebih barokahnya rezeki kita. Hal yang nampak sepele, dan makin banyak orang bermudah-mudahan karena hawa nafsunya mengatakan,  "Kalau nggak ngelakuin ini nggak bisa makan."  Sampai lupa, bahwa Allah Maha pemberi rezeki. Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah ﷺ, jadilah seperti burung yang bertawakkal pergi dalam keadaan lapar, dan pulang dengan keadaan kenyang. Terus berhati-hatilah dalam mencari rezeki, insyaallah jika kita terus berikhtiar dan banyak minta tolong Allah, Allah akan mudahkan. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ 🌸  —Rihlatul-Amal Selasa, 15 November 2022. Di Kota Malang.

Ujian Itu Bentuk Kasih Sayang Allah

Terkadang berpikir jika bukan karena Allah tolong dan tanpa ada bekal ilmu, mungkin kita akan mudah futur dan malah melakukan hal yang Allah haramkan.  Betapa banyak orang di luar sana yang setelah ujian datang, mereka memilih untuk mundur.  Sebab merasa tak disayang Allah, merasa ingin bebas sebagai bentuk rebel/ pemberontakannya kepada Allah.  Mereka tidak tahu justru ujian itulah bentuk sayang Allah kepada kita. Memang itulah namanya ujian, Allah ingin menguji seberapa dalam perjuangan kita untuk tetap bertahan dalam ketaatan-Nya.  Dan Allah ingin mengetahui siapa yang benar-benar ikhlas hijrahnya hanya untuk Allah.  لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ  Oleh karena itu, senantiasa lah untuk terus memperbaiki niat. Senantiasalah untuk merasa menjadi makhluk yang tak berdaya dan hanya butuh pertolongan-Nya. Jangan pula mengatakan, "Pada akhirnya, hanya aku lah yang mampu menguatkan diri ku sendiri" Tidak, kita tak boleh merasa paling hebat dan bisa mengandalkan diri send

Bukan Sekadar Mencari, Namun Menjadi

Image
Insyaallah perjuangan kita tak akan sia-sia, dan pada waktunya Allah akan menakdirkan yang terbaik untuk kita. Bukan hanya sekadar mencari atau mengagumi, namun menjadi. Banyak orang yang hanya fokus mencari dan mencari. Namun lupa untuk memperbaiki niatnya, lupa untuk memperbaiki dirinya. Ingat lagi di dalam hadits sudah Rasulullah ﷺ jelaskan "..Barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia atau wanita yang ingin Ia nikahi, maka hijrahnya untuk itu." [Muttafaqun 'Alaih] Perbaiki terus niatnya supaya lillah , seperti yang disampaikan Ustadz Wasmukan Hafidzahullahu kemarin,  "Seseorang bisa jadi pertamanya niatnya lurus, namun jika di tengah jalan muncul niat yg lain segera tolak dan jadikan kembali lurus." Ada juga yang hanya sekadar mengagumi, namun lupa memperbaiki dirinya supaya sepadan dengan yang dikagumi kemudian merasa tidak pantas dan tidak bergerak untuk lebih baik.  Lalu apa iya orang yang seperti yang dikagumi tersebut akan mau dengan yg tidak s

Menjaga Diri Untuk Tetap Istiqomah

Menjaga diri; Hal yang terlihat sederhana dan mudah dilakukan, namun sulit untuk bisa istiqomah untuk melakukannya.  Apalagi menjaga diri untuk tetap sesuai di dalam koridor syari'at. Banyak yang awalnya bisa menegaskan kepada teman-temannya untuk tidak mengunggah foto dirinya. Walau hanya sekadar jari jemari, ujung kain khimarnya, maupun sepatunya tak ridho Ia perlihatkan. Banyak yang awalnya sangat menjaga dirinya dari bukan mahram, berusaha untuk istiqomah dan tegas dalam berbicara dengan ajnabi.  Walau hanya sekadar berbicara lewat chatting di aplikasi daring, jika tak urgent tak rela Ia lakukan. Banyak yang awalnya sangat menjaga pakaiannya untuk tetap sesuai syari'at, khimar panjang di bawah lutut bahkan sebetis dipakainya. Walau hanya sekadar pendek sedikit saja seperti hanya sebahu serasa ada yang kurang katanya, tak rela dipakainya. Banyak yang awalnya sangat semangat mengikuti kajian syar'i secara rutin, hampir tiap hari Ia isi kepala dan hatinya dengan ilmu. W

Memahami Takdir Allah

Terkadang kita harus percaya bahwa apa yang Allah siapkan untuk kita itu lebih baik, daripada apa yang kita ekspektasikan. Dengan mencoba untuk menurunkan ekspektasi serendah-rendahnya . Ketika realita yang terjadi di depan mata rendah, rasa sakitnya tidak akan terasa terlalu pedih. Namun jika realitanya lebih dari yang diekspektasikan, maka kita akan lebih mudah bersyukur. Kita akan semakin banyak bergumam, "Oh, ternyata ini maksud Allah dari semua hal yang selama ini kupinta dan kuharapkan?" Mencoba untuk lebih menikmati semuanya tentang masa depan, tak ada lagi kekhawatiran berlebih yang dirasakan. Sebab, besarnya rasa keyakinan (tauhid) pada Allah. Dengan mempelajari tauhid, hati menjadi tenang meyakini tentang iman kepada Qadha & Qadar Allah. Semua takdir Allah, memang mengandung hikmah. Tanpa pertolongan Allah, kita hanyalah makhluk yang lemah. Kita hanya bisa berikhtiar semampunya, menjalani kehidupan dengan tetap menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Nam

My Second Solo Book Released, In The Middle of Hectic.

Image
Actually this issa bit surprised, when I just on a whim writing "I want to make another solo book this year" on my goals at diary. And boom, it's really happened not even one year after I write my first one. Eh, and I just realized too that I write there I wanna publish another solo book again x) Life sometimes can't be predicted right? Well, to be honest I am really confused too at that time, like, should I make another solo book? But I haven't finished my bachelor degree's thesis. I try too seek for Allah's answer which is the best for me. And so yeah, I try to ask my mom, should I make it or not. And when she said yes and even give me the money for the writing event, it's just clear my doubts. And I trust that this is Allah's answer. When writing this book, it's really surprising too. The method issa bit different from my first book. Because on "There Is Hope" , I didn't set any words goals that I should write for everyday. I

Kemudahan Menuntut Ilmu Syar'i & Belajar Qana'ah

Setiap aku pergi ke tempat baru, aku selalu bertemu dengan orang-orang baru. Dan menurutku, pertemuan dengan orang baru itu selalu mengandung makna dan hikmah tersendiri. Seperti saat bulan Juli lalu, sepulang kajian seorang Ustadz hafidzhahullahu di suatu Masjid di Kota Malang, aku bertemu dengan beberapa teman-teman baru yang juga masih kuliah. Saat kami hendak pulang, kami bertemu dengan seorang ummahat dan diajak bicara dengannya.  Beliau -yang semoga Allah menjaganya- berpesan kepada kami, manfaatkanlah waktu-waktu mudah menuntut ilmu sekarang ini. "Allah itu menyukai pemuda yang suka menuntut ilmu agama" Beliau menceritakan di tahun 90-an, seberapa sulitnya menuntut ilmu syar'i di Masjid-Masjid karena takut dibubarkan oleh polisi dsbnya.  Mengaji harus bersembunyi-sembunyi. Berbeda sekali dengan di masa sekarang. Dan atas izin Allah, di kota Malang saat ini sudah tersebar luas sekali dakwah sunnah dan sebegitu banyaknya majelis ilmu di mana-mana, serta kemudahan tra

Manusia Itu Mudah Mengeluh

Ketika air mati, baru sadar bagaimana nikmat air bersih yang mengalir dengan lancar. Ketika sinyal wifi dalam keadaan buruk, baru sadar bagaimana nikmat internet yang lancar dan tanpa dibatasi kuota. Ketika listrik padam, baru sadar bagaimana nikmat listrik yang dipakai untuk keseharian selama ini. Begitu pula di tiap musim, saat musim hujan kita mengeluh baju basah dan kehujanan.  Saat musim kemarau, kita mengeluh kepanasan atau kurang air.  Saat terlalu dingin kita mengeluh harus memakai pakaian berlapis-lapis dan berselimut. Saat terlalu panas kita juga mengeluh banyak berkeringat dan tenggorokan kering, sehingga harus mandi berkali-kali dan banyak minum minuman dingin. Begitu pula isu yang hangat saat ini, ketika bahan-bahan pokok mulai naik, bahan bakar minyak naik, manusia pun mudah mengeluh dan menjelek-jelekkan pemerintah.  Padahal, sebelumnya Allah berikan banyak kemudahan rezeki, banyak kebutuhan kita yang terpenuhi dari pemerintah, dan hal seperti kenaikan harga barang ini a

Semakin Dewasa

Semakin dewasa, cita-citanya dari yang berorientasi keduniaan, sekarang semakin sederhana, sederhana, dan sederhana. Semakin dewasa, cita-citanya yang lebih realistis. Semakin dewasa, semakin merasa cukup dengan apa yang Allah beri. Semakin dewasa, Ia makin paham jika bertindak sewajarnya itu lebih menenangkan. Semakin dewasa, Ia mulai tahu bahwa terlalu berlebihan menanggapi sesuatu akan berlebihan pula kekecewaannya nanti. Dan tak semua hal perlu ditanggapi. Tak berharap apa-apa, hanya mengikuti aliran kehidupan yang sudah Allah tetapkan. Semakin dewasa, Ia mulai paham bahwa tak semua hal ternyata harus Ia tahu. Ada beberapa hal yang lebih menenangkan jika tidak diketahui. Semakin dewasa, Ia sadar ternyata kebahagiaan pun bisa didapatkan dari hal-hal kecil di sekitarnya. Semakin dewasa, Ia merasa lebih bahagia merasakan alur kehidupan yang terasa lambat.  Merasakan hawa udara yang ada di sekitar,  Merasakan suara-suara sederhana dari angin dan hujan atau nyanyian burung,  Merasakan t

Saw Our Flaws

Sometimes u don't need people that agree to every flaws you make. But want to criticize you one by one so you can get better. Sometimes i am okay with toxic positivity, as long as it can makes me better. I am idealist, yes. But still wanna improve. Funny to see people that seeking for attention for people to agree to their flaw. And make them walk in place.  But it's wrong too if you reveal their flaw when you're not one by one. I am talking for myself, this isn't linked to anyone of my friends or anyone (?). Btw i am that weird person that really like when someone critize me one on one.  They reveal my flaws, but then giving me solutions to get better.  Because sometimes i am just human that can't see my own flaws. You know, we are ease to find people flaws, but difficult to understand our own self and our flaws. So have friends that wanna tell ur flaws and giving solutions? Keep themmmmm. —Rihlatul-Amal July 28, 2020. At Dompu.

Jika Engkau Diberi Hidayah...

Jika engkau diberi hidayah...  Bersyukurlah, itu artinya Allah sangat menyayangi dirimu. Jika engkau belum diberi hidayah... Bersyukur juga, karena Allah masih memberimu kehidupan.  Artinya, masih ada waktu untuk segera bertaubat dan mendapat hidayah itu. Jika engkau diberi hidayah... Jangan merasa aman terhadapnya, karena iman manusia itu berbolak-balik. Kadang mudah di awal saja, namun setelah itu banyak rintangan yang dihadapi.  Banyak yang gagal, tapi ada juga yang bertahan. Maka jadilah yang bertahan . Jika engkau belum diberi hidayah... Jangan merasa aman pula, karena bisa saja kematian itu datang tiba-tiba.  Bisa beberapa bulan lagi, beberapa hari lagi, jam, menit, bahkan beberapa detik lagi. Maka, jangan terus menunda nunda. —Rihlatul-Amal 14 Desember 2019. Di Kabupaten Dompu.

Memposisikan Diri

Lingkungan yang buruk bukanlah alasan untuk kita kembali futur, sebab dalam hidup ini sebenarnya kita diberikan pilihan untuk memilih. Yaitu memilih lingkungan yang lebih baik.  Jika lingkungan itu tak dapat mendukung hijrah, maka kitalah yang harus memposisikan diri masuk ke dalam lingkungan yang lebih mendukung hijrah kita. Jika ingin mendapatkan teman yang mau berjuang berhijrah bersama, maka kitalah yang harus mendekatkan diri kepada mereka. Ingatlah, bahwa hijrah dalam istilah syar'i berarti berpindah dari lingkungan kufur kepada lingkungan yang Islam , yang di sana kita mampu menegakkan syari'at dengan lebih mudah. Seperti Nabi Muhammad ﷺ dan kaum Muhajirin Radhiyallahu 'Anhum yang berpindah dari Mekkah ke Madinah pada zaman dulu, sehingga lingkungan barunya lebih memudahkan untuk beribadah. Di negara kita saat ini, alhamdulillah Allah berikan banyak sekali nikmat untuk kita memiliki negara yang mayoritas penduduknya beragama Muslim. Sehingga sangat mudah sekali menem

Menjaga Diri Dari Fitnah

Image
Manusia saat sudah berhijrah, bisa saja Allah goda melalui dua pintu fitnah, yaitu: fitnah syubhat dan fitnah syahwat. Fitnah sendiri menurut ilmu syar'i artinya adalah ujian/cobaan , bukan sekadar menuduh seseorang tanpa bukti. Fitnah dapat membuat seseorang yang sebelumnya kokoh dalam beragama, dapat mengalami ketergelinciran sehingga dapat jatuh ke dalam lubang kemaksiatan atau kembali pada masa sebelum berhijrah. Bahkan seorang 'alim ulama pun ada yang tak mampu selamat dari fitnah. Ada yang digoda melalui fitnah wanita, ada yang tergelincir karena faktor pertemanan atau merasa dirinya mampu mewarnai seseorang. Betapa butuhnya kita semua akan pertolongan Allah, dan Allahlah Yang Maha Membolak-balikkan hati manusia. Cara untuk selamat dari kedua fitnah tersebut adalah senantiasa berusaha untuk menuntut ilmu syar'i dan memperbaiki amalan-amalan yang ada.  Menuntut ilmu syar'i adalah suatu kewajiban, bukan hanya sesempatnya. Betapa banyak waktu yang kita

Figuring Out My Passion

Image
Little me answered, when got questioned what she want to be.  I don't know that it'll really happends in the future.  Sometimes I forgot what I want to be, i questioned what is really my passion.  Actually I already know, but can't figure it right away. Why do I always focus on my weakness before, feeling that I am not as capable as others?  That I forgot my own advantages and goals , focusing on people that has skills from something that I can't do. I figured it when I going to college. That I find it's very hard to catch other friend's design skills. I feel really stuck, I feelin' like I can't be as good as them. I always try to learn, but always get demotivated.  It's feels yea I know how to do this and that, but I can't get at the same level as them. I figured, that even when I try to learn, it'll takes so much time to be able to be as great as them. They already spend times that definitely very much than me. I can't catc

Pakaianku, Pengingatku

Image
Terkadang bertemu orang baru, tiba-tiba dinasihatkan tentang hal sejenis ini. Bahwa memang merubah pakaian saja tidak cukup, namun ilmunya juga harus selaras. Terkadang teman-teman yang belum atau baru berhijrah pun suka menanyakan pertanyaan-pertanyaan seputar agama, mau tak mau harus ada ilmu yang dikuasai. Ya, pakaian yang terkesan mudah untuk mulai memakainya, namun sulit untuk istiqomah dalam memakainya.  Pakaian yang selalu menjadi pengingat diri di saat ingin melakukan sesuatu yang menyalahi koridor syariat,  Pakaian yang menjadi pengingat diri untuk selalu memperbaiki adab dan akhlak, Pakaian yang bukan sekedar pakaian namun membuat diri selalu mengusahakan untuk memperbaiki apa yang ada di dalam diri sebaik-baiknya. —Rihlatul-Amal Kamis, 2 Juni 2022. Di Kota Mataram.

Berpegang Teguh Pada Sunnah Saat Banyak Manusia Tak Suka

Sebagian orang sebenarnya tak menyukai manhaj salaf karena dianggap melarang hal-hal yang mereka sukai. Padahal manhaj salaf hanya mengikuti qolalullah dan qolarasul yang berasal dari Kitabullah (Al Qur'an) dan Al Hadits.  Melarang sesuatu karena memang Allah yang melarangnya, karena memang Nabi ﷺ yang mengatakannya.  Jika tidak mengikuti perkataan Allah dan Rasul-Nya, kemudian perkataan siapalagi yang diikuti? Kita tak boleh taqlid pada manusia biasa, karena mereka pasti punya kesalahan dan kekurangan.  Kembalikan semua kepada Al-Qur'an dan As Sunnah supaya kita tidak tersesat dan selamat. Hawa nafsu yang menjadikan mereka sulit untuk menerima kebenaran, karena telah meyakini amalan-amalan maupun maksiat yang mereka lakukan tak salah. Hawa nafsu yang membuat mereka mendahulukan akal daripada dalil. Mereka lupa bahwasanya akal manusia itu terbatas. Setiap perintah dan larangan Allah, kita harus Sami'na Wa Atho'na (Kami Dengar dan Kami Ta'at) dalam menjalankannya. Se

Semester Akhir Yang Penuh Ketakutan

Sebagian orang mengatakan bahwa masa-masa perkuliahan yang paling menakutkan itu memang selalu jatuh di semester akhir. Apalagi, ada suatu hal yang sangat ditakuti mereka bernama "Skripsi". Hmmm, sejujurnya aku sudah lama ingin menulis tentang topik semester akhir ini, bahkan sebenarnya aku ingin menulisnya sebelum memasuki perkuliahan semester 8. Namun, banyak hal yang membuatku menunda menulisnya, hingga tak terasa semester 8 pun sedang kujalani saat ini. Lagi-lagi, iya, banyak hal yang mengganggu pikiranku terkait semester akhir.  Perasaan cemas dan belum siap bertemu dengan yang namanya skripsi. Bahkan, saat bulan Desember 2021 lalu aku sempat rutin menulis tentang hal-hal yang mengacaukan pikiranku terkait semester akhir. Kau tahu, kehidupan semester akhir rasanya seperti... Tidak bisa terlalu dibayangkan, cukup abstrak, penuh tanda tanya dibandingkan semester-semester sebelumnya. Sebab, rutinitas yang dijalani telah menjadi berbeda. Saat masih aktif kuliah biasa, masih

Faidah Kajian Offline

Image
Di antara faidah mengikuti kajian offline, yaitu selain dapat melihat langsung akhlak dan adab dari ustadz yang membawakan materi, kita juga bisa melihat dan meniru adab dan akhlak dari thalibul 'ilmi di sekitar.  Ibu-ibu yang masih semangat untuk mencatat materi, padahal di satu sisi harus menjaga anak yang dibawanya. Maka, ini memberikan suatu faidah, bahwa memiliki anak bukanlah penghalang untuk menuntut ilmu. Sebab, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ  "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim".  (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224) Teman-teman yang senantiasa semangat untuk mencatat dan membagikan catatan apabila kita terlewat menulis. Serta membantu meminjamkan kitab apabila kita belum punya atau tidak membawa. Ghirah mereka dalam menuntut ilmu juga memberikan kobaran api semangat pada diri.  Selain itu, mere

Lelah Menjadi Ta'at

Kadang terlintas dalam diri, seperti.. "Ya Allah, aku capek harus nahan diri buat ga ngelakuin dosa dan maksiat ini" "Ya Allah. Kenapa aku ga bisa sebebas semauku seperti orang-orang lain?" "Capek menuntut ilmu terus, sampai kapan harus begini?" "Ya Allah, kenapa sih buat meraih surga seribet ini?" Akan tetapi, bukankah kau harus ingat, jika jalan untuk masuk surga memang tak semudah itu. Oleh karenanya, hanya orang-orang terpilih saja yang bisa meraihnya. Kelelahan di dunia itu hanya sementara... Sejatinya, Allah sedang ingin menguji keimananmu.  Sampai mana kau kuat untuk menahan semua ini? Sampai mana kau kuat untuk tetap berada di jalan yang diridhoi-Nya? Bukankah jika surga mudah untuk diraih, manusia tak akan pernah merasakan yang namanya perjuangan? Bukankah jika surga mudah untuk diraih, rasa istimewa nya juga akan berkurang? Maka, sabarlah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَ

Back To 2020 -Journey To Find Peace-

Image
2020 , again and again I always try to find "peace". And i reach the peace when I get to know more about the Rabb, Allah, Creator of The Universe. Every year there will always be happiness, confusion, sadness, etc. On that year, rather than complain to human, or just "holding" that's not healty.. I try to pour it out to Allah. Also, this pandemic we are always at home, so we can taste more time to closer to Allah.. More time to self muhasabah. Even tho our faith is really tested.  But when you feel alone, we are not really alone. There is Allah:'') Laa hawla wala quwwata illa billah. Alhamdulillah.. the peace I got made me even more blessed. Hopefully this will always maintained every day, aamiin. —Rihlatul-Amal January 9, 2021. At Dompu.

Sederhana; Lebih Nikmat & Tenang

Beberapa hari ini aku kembali merenung, mendapat suatu hikmah dari hal-hal kecil di sekitarku. Tentang kesederhanaan, ternyata memang tak mesti dengan mendapatkan semua hal yang membuat hidup kita lebih bahagia. Namun dengan merasakan kecukupan, bahkan dengan barang-barang yang tak mahal. Saat kembali merantau ini, aku kembali mengikuti kajian offline di sebuah Masjid di Kota Malang lagi. Akhirnya, aku baru bisa berkenalan dengan salah satu ummahat yang sebenarnya sudah sering bertemu saat kajian dulu. Sebut saja mbak I. Rasanya aku sangat takjub dan masyaallah saat melihat keluarga kecil beliau, dan pengajaran beliau pada anak-anaknya. Tentang pengajaran menutup aurat sedari dini, diajaknya anak-anak ke kajian, dan mengajak mereka sholat. Sederhana memang, tetapi cukup menusuk pada diri ini, "Apakah aku bisa menjadi ibu yang sebaik itu?" Mengajarkan perkara tauhid, ibadah, aurat sejak mereka kecil... Anak-anaknya tetap mengikuti sholat meskipun belum sempurna. Meskipun masih

Mencari Ketenangan

Di penghujung bulan Oktober ini, atas izin Allah aku diberikan kembali 'ketenangan' yang selama ini kucari. Masih berkaitan dengan tulisan-tulisanku sebelumnya, berkaitan dengan adab, akhlak , dan meninggalkan serta menghindar . Serta ada kaitannya dengan kajian-kajian yang kuikuti sebelumnya. Dan ada suatu hal yang perlu diingat, untuk menjadi orang baik, maka kita harus selalu tenang dalam menyikapi masalah. Bersabar dan jangan marah. Seperti meneladani sikap Nabi Muhammad ﷺ. Pada kajian Umdatul Ahkam lalu contohnya, Nabi Muhammad ﷺ sangat toleran pada orang Badui yang kencing di Masjid. Beliau tidak memarahinya langsung, tetapi menunggu Badui tersebut selesai kencing, baru dinasihati.  Mengapa beliau melakukan itu? Kenapa tak langsung dimarahi saja?  Sebab beliau mengetahui banyak dampak bila dimarahi duluan, akan lebih berceceran di Masjid, dan akan berakibat makin buruk. "Menghindari kehancuran lebih baik dan utama daripada mencari maslahat" Maka hikmahnya, yai

I Make My First Solo Book In 15 Days!

Image
Makin' a book within 15 days?  Is that possible? You must be joking! That was also my thoughts at first. But biidznillah Allah ease everything. Can I say, 2021 lots of things happends for the first time for me. I have write it too on the previous post right? Like, it was one of my dream to have my writing getting published by a publisher. I never thought it will going to happend on that very quick time! Before writing my solo book, Allah also made it easy for me to join on an Anthology book project about this pandemic's wisdom. I write for several pages on that book about my story to find peace and also my tips to not getting futur on this pandemic situations. And so yeah, several months after my anthology book published, I saw this event by the publisher. It's called "Writing In 15 Days". What's makes me excited is that we can publish our solo book based on this event. I won't miss this opportunity. I try to register and invite my friends to join it too.