Posts

Showing posts from December, 2022

Tak Lagi Sendiri.

Menelisik kembali untaian kata yang pernah ku tulis dulu, di masa masih menjadi mahasiswa baru dan baru mengikuti kajian menurut Islam yang murni ini.. Ternyata, dulu aku sangat sekesepian itu ya? Di antara tulisan yang pernah kutulis: "Mencari teman yang bisa diajak ke kajian sunnah itu bagai mencari jarum di tumpukan jerami. Mending cari temen di tempat kajiannya aja, karena mereka tanpa perlu diajak ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ sudah terbiasa ikut kajian rutin ﻣَﺎﺷَﺂﺀَﺍﻟﻠّﻪُ " "Lelah nggak sih ngajak temen ke kajian sunnah? Iya lelah bangett, tapi aku selalu ada keinginan itu, untuk memperlihatkan ke mereka begini lho rasa ademnya ikut kajian.. Aku juga ingin.. ada temen yang bisa ngingetin pas aku sedang futur dan males ke kajian:') Hadaanallah" "Masih menunggu saat itu tiba. Yaitu saat salah satu atau beberapa teman yang ku kenal mengatakan "Fi, aku mau deh ikut kajian bareng kamu", "Fi, aku boleh ikut kajian juga?" "Fi, aku lagi senggang. Aku

Di Hari Itu

Image
Pada hari-hari itu, aku nampak sangat bahagia. Kau ajak ku ke tempat-tempat yang kusuka. Kau ajak ku berkelana. Kau persilahkan ku tuk merekam foto di tempat tempat itu. Kau berikan ku kenyamanan. Hingga ku berpikir, bahwa ku sangat bersyukur. Namun, mengapa sekarang semua tak lagi sama? Padahal yang ku butuh hanyalah waktumu. Ku hanya butuh sedikit saja. Dan, baru kusadari betapa berharganya waktu-waktu saat itu. Tak kusangka semua 'kan jadi begini. Namun ku bisa apa? Bukankah ku harus menerima ketetapan Allah? Akan tetapi, kuharap hidayah Allah 'kan menyapamu kembali. Sehingga kau mampu menyadari, betapa tak benar nya hal yang kau lakukan. Betapa ku berharap, semua bisa kembali seperti sedia kala. Betapa ku berharap, semua bisa menjadi sama lagi. Namun, kehidupan kadang tak dapat diprediksi. Masalah datang silih berganti. Jadi begitu, ya? Apakah di waktu mendatang ku dapat menemukan rumah yang baru? —Rihlatul-Amal. Ahad, 25 Desember 2022. Di Kota Malang.

Aku, Lulus?

Tepat pada 2 hari lalu, di tanggal yang cukup cantik, 21.12.22. Setelah berbagai drama, suka-duka, tangisan, aku sedikit-sedikit mulai meraih suatu langkah baru dalam perkuliahanku. Ya, aku baru saja melaksanakan sidang di hari itu. Sebelum mendapati hari itu, semenjak awal bulan Desember aku benar-benar mengerahkan segala tenaga dalam diriku untuk mengejar semuanya agar bisa sidang di semester 9 ini. Tidurku tak beraturan, makan juga hanya satu kali sehari, paling banyak dua kali. Aku benar-benar tidak bisa hidup berjalan lambat seperti sebelum-sebelumnya. Fase ini, kunamakan autopilot,  sebab aku benar-benar tidak bisa berpikir secara normal. Tidak bisa overthinking seperti biasanya . Aku seperti hanya benar-benar fokus berikhtiar terhadap hal yang sedang kuusahakan. Seolah-olah Allah menggerakkan tubuhku begitu saja, untuk menggapai salah satu qadhanya. Setelah makin dekat ke hari sidang, aku benar-benar tidak bisa merasakan apa-apa. Aku tidak berekspektasi terhadap apa-apa. Tidak a

Mencari Rezeki Barokah

Dalam menjalani hidup ini, kita harus terus memperhatikan syariat Islam di dalam semua aspek.  Apalagi urusan muamalah. Semakin mentaati Allah dan Rasul-Nya, akan membuat lebih barokahnya rezeki kita. Hal yang nampak sepele, dan makin banyak orang bermudah-mudahan karena hawa nafsunya mengatakan,  "Kalau nggak ngelakuin ini nggak bisa makan."  Sampai lupa, bahwa Allah Maha pemberi rezeki. Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah ﷺ, jadilah seperti burung yang bertawakkal pergi dalam keadaan lapar, dan pulang dengan keadaan kenyang. Terus berhati-hatilah dalam mencari rezeki, insyaallah jika kita terus berikhtiar dan banyak minta tolong Allah, Allah akan mudahkan. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ 🌸  —Rihlatul-Amal Selasa, 15 November 2022. Di Kota Malang.

Ujian Itu Bentuk Kasih Sayang Allah

Terkadang berpikir jika bukan karena Allah tolong dan tanpa ada bekal ilmu, mungkin kita akan mudah futur dan malah melakukan hal yang Allah haramkan.  Betapa banyak orang di luar sana yang setelah ujian datang, mereka memilih untuk mundur.  Sebab merasa tak disayang Allah, merasa ingin bebas sebagai bentuk rebel/ pemberontakannya kepada Allah.  Mereka tidak tahu justru ujian itulah bentuk sayang Allah kepada kita. Memang itulah namanya ujian, Allah ingin menguji seberapa dalam perjuangan kita untuk tetap bertahan dalam ketaatan-Nya.  Dan Allah ingin mengetahui siapa yang benar-benar ikhlas hijrahnya hanya untuk Allah.  لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ  Oleh karena itu, senantiasa lah untuk terus memperbaiki niat. Senantiasalah untuk merasa menjadi makhluk yang tak berdaya dan hanya butuh pertolongan-Nya. Jangan pula mengatakan, "Pada akhirnya, hanya aku lah yang mampu menguatkan diri ku sendiri" Tidak, kita tak boleh merasa paling hebat dan bisa mengandalkan diri send