Kilas Balik 2021

2021... Bisa dibilang banyak hal yang terjadi tahun ini.

Bersyukur, itu salah satunya yang kurasakan.

Di tahun ini, lagi-lagi aku juga banyak belajar banyak hal.

Kemudian di tahun ini pula untuk pertama kalinya aku dimudahkan Allah untuk dapat berkonsultasi ke psikiater. 

Setelah ke psikiater, biidznillah aku merasakan mulai banyak kebaikan yang terjadi, rasa sakitku yang mulai berkurang, bisikan-bisikan yang berkurang, dan rasa ringan yang kurasakan di kepala. Rasa ringan itu, mengantarkanku pada kemudahan demi kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Tahun ini, untuk pertama kalinya Allah mudahkan aku juga untuk menyelenggarakan dua workshop sekaligus menjadi pematerinya. Salah satu hal, yang bisa dibilang seperti mustahil dapat dilakukan oleh diriku yang lama.

Tahun ini pula, Allah pertemukan dengan banyak teman-teman baru baik secara daring maupun luring. Aku menemukan banyak orang-orang baik di sekitar ku yang peduli terhadapku. Aku menemukan banyak sahabat shalihah yang sejalan dengan manhaj yang kupegang saat ini.

Banyak pula kejadian tak terduga, banyak juga beberapa hal yang membuatku sempat takut tak dapat menjalaninya. Namun, ku kembali ingat dengan firman Allah :

"Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya...." [Al-Baqarah:286]

Di saat teringat firman itu, aku tersadar. Benar juga, Allah tahu aku mampu melewati hal ini. Kemudian daripada berlarut dalam kesedihan terus menerus, aku mencoba bangkit dan mencari solusi.

Ternyata, pertolongan Allah itu sangat dekat. Dekat sekaliii.

"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka baginya akan diberikan jalan keluar dan akan diberikan Rizki yang datangnya tanpa disangka-sangka" [Ath Thalaq:2-3]

Aku sadar, Allah sangat secinta itu pada diriku.

Nyatanya, Allah memang akan terus memberikan kita ujian selama masih hidup di dunia. Allah memberikan ujian itu bukan untuk menghukum kita atau karena Allah benci, tetapi sebaliknya ini adalah bentuk kasih sayang-Nya kepada kita.

Dengan ujian, Allah berikan pengingat di saat kita lalai dan lupa terhadap-Nya.

Dengan ujian, Allah ingin melihat siapa yang benar-benar bertaqwa dan tidak putus harapan terhadap-Nya.

Dengan ujian, Allah ingin kita terus meminta pertolongan dan bergantung hanya kepada-Nya.

Namanya ujian, pasti akan menentukan hasil akhir yang akan kita peroleh kelak. Entah surga atau neraka. Semua itu, tergantung dari diri kita sendiri.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).

Tahun ini, tentunya tak henti-hentinya tetap mempelajari tentang tauhid. Sebab, ternyata sebesar itu pengaruhnya terhadap keseharian. Di saat menyandarkan setiap hal pada Allah, semua seakan lebih mudah untuk dijalani.

Lalu, bisa dibilang tahun ini lebih seimbang antara waktu dengan keluarga dan perkuliahan. Jika tahun 2020 hampir full dengan keluarga, maka tahun 2021 untuk pertama kalinya setelah pandemi melanda, aku kembali ke tanah perantauan. Walaupun, dengan waktu yang lebih singkat dibanding dulu.

Tahun ini, keluargaku juga pindah dari tanah kelahiranku ke kota yang tak pernah terbayangkan suatu saat akan tinggal di sini. Walau masih satu provinsi, rasanya seperti keajaiban dari Allah. Masyaallah.

Tahun 2021 ini juga, aku berhasil menyelesaikan cukup banyak goals and wish ku, biidznillah. Beberapa hal yang sebelumnya terasa tak mungkin, ternyata dapat aku lewati dan raih.

Masih terkait tentang kondisi mentalku pula, aku mencoba kembali mempraktikkan hal yang kulakukan saat 2017 dulu, yaitu perihal menulis setiap memori baik yang terjadi setiap hari. Dengan ini, lebih mudah untukku mengabadikan momen dan juga melupakan hal-hal buruk yang terjadi.

Dengan mengetahui hal-hal baik yang terjadi, otakku seakan lebih positif untuk menjalani hari. Setiap harinya jadi berpikir, "Kebaikan apa yang aku peroleh hari ini?"

Di saat ada hal buruk yang menimpa, aku menjadi tidak terlalu berlarut lagi dan tidak membuat kecemasanku kembali kambuh.

Oh, dan tentu saja di tahun ini aku kembali menulis di blogger lagi!

Biidznillah karena waktu yang mulai senggang juga karena mulai semester akhir dan atas motivasi dari teman-teman shalihahku. Walau aku agak nya tak terlalu peduli dengan banyaknya orang yang membaca, setidaknya aku ingin tulisanku dapat menambah faidah bagi yang membacanya walaupun sedikit.

Dengan menulis di blog ini pula, tulisan-tulisan yang sebelumnya kusimpan secara acak di buku diary, twitter, atau notes hp menjadi lebih tertata.

Mungkin itu saja yang ingin kutulis terkait 2021. Semoga tahun 2022 lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, dan perjalanan untuk mencari harapan dan ketenangan ini akan terus berlanjut...

—Rihlatul-Amal

Jum'at, 31 Desember 2021. Pada tengah malam.

Di Kota Mataram, Pulau Lombok.

Comments

Popular posts from this blog

Allah, Bantu Aku.

Tak Sesederhana Yang Terlihat.

Sisa Dari Takdir