Sabar & Akhlak

Satu bulan sudah berlalu semenjak kembali ke Malang dan memasuki kuliah.
Dan dalam waktu singkat hanya sebulanan ini, aku lagi-lagi mendapat banyak pelajaran hidup.
Ada dua hal yang aku ingin bahas, yaitu tentang 'sabar' dan 'akhlak'. Dua hal ini tentunya sangat berkaitan erat, karena buah dari kesabaran adalah akan terciptanya akhlak yang baik.

Dulu, aku tak terlalu paham tentang makna sabar. Aku masih tak dapat bersabar dan menahan amarah.
Ketika ada yang memberitahuku untuk bersabar, aku merasakan seperti sabar tak ada gunanya dan itu sama sekali tak dapat menguatkanku.
Akan tetapi setelah intropeksi diri, ternyata yang kurasakan itu salah besar.

Mungkin, itu karena diriku dulu terlalu condong pada hal keduniaan sehingga aku lupa pada janji Allah terhadap orang-orang yang bersabar.

"Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." [QS Al-Baqarah:177]
"Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar." [QS Ali Imran:146]
"Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan." [QS An-Nahl:96]
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." [QS Az Zumar:10]

Lihat kata-kata yang aku garis bawahi? 
Yap.. Itulah makna dan balasan bagi orang-orang yang bersabar, secinta itu Allah terhadap hamba-Nya.
Di saat ku sedang lupa dan tak dapat bersabar, aku yang sekarang akan berusaha untuk mengingat ayat-ayat itu, juga mencoba untuk berpikir jernih.
Memberi sugesti bahwa "Tidak apa-apa", "Semua akan berlalu", dan mengingat kebaikan orang lain, serta seberapa sulitnya menempuh jalan ini.

Hidup manusia itu penuh lika-liku dan tak mulus, ada goncangan sedikit atau banyak adalah hal yang wajar. Maka dari itulah kita diwajibkan bersabar dalam menghadapinya. 
Lagipula memang mau bagaimana lagi? Hanya itu caranya...
Dan kalau tidak bersabar, masalahnya bisa bertambah besar dan makin membuat diri kita "hancur" perlahan-lahan.

Setelah dapat bersabar akhlak baik pun tercipta.

"Adab sebelum ilmu"

Kita sering sekali mendengar kalimat tersebut, dan hal itu ada benarnya juga.
Sebab, ada beberapa orang khususnya orang-orang yang sudah tua yang tak terlalu mengerti tentang ilmunya (dalil). Mereka hanya melihat dari yang mereka lihat dari diri kita saja, yaitu adab kita (akhlak) terhadap sesama.

Jika mereka melihat kita sebagai sosok yang mencerminkan muslim/muslimah yang baik, yang mampu bersabar, dan juga berlaku baik pada sesama manusia. Maka, insyaallah hal itu bisa saja menjadi perantara mereka untuk mendapatkan hidayah. Atas izin Allah.


Bersabarnya dalam hal menghadapi sesama kita, pada orangtua, saudara, teman, kerabat. Kita bersabar dari segala cemoohan, kata-kata pedas, atau perilaku mereka pada kita. Kita tak melawan dengan perbuatan yang sama, tetapi sebaliknya justru tetap berperilaku baik.
Bersabar... semua waktu itu akan tiba.

Ada Allah yang dapat membolak-balikkan hati manusia.
Ada Allah yang tahu penderitaan kita.
Ada Allah yang tahu bahwa kita dapat menghadapinya.

Kita mampu, makanya Allah berikan ujian❤
Kalau kita punya iman (percaya) pada Allah, maka kita tak perlu takut menghadapi masalah.
Sabar, sabar, dan bersabar🌸

Rihlatul-Amal
Jum'at, 13 September 2019
Di Kota Malang

Comments

Popular posts from this blog

Allah, Bantu Aku.

Memulai Kembali

Tak Sesederhana Yang Terlihat.