Rasa Gundah dan Mulai Futur

"Ya Rabb apalagi salahku? Kenapa kau kembali mengujiku?" benakku.

Aku tak sadar akan kelalaian diriku sendiri, dan bertanya-tanya kenapa aku diuji.
Padahal aku lah yang mulai menjauh dari Mu, ya Rabb.
Ya Rabb, maafkan hamba.
Maafkanlah hamba yang penuh dosa ini.

Maafkan hamba yang perlahan-lahan mulai kembali ke masa sebelum hamba hijrah.

Untuk apa air mata yang hamba keluarkan saat berusaha meninggalkan semua itu?
Jika setelahnya dengan mudah melakukannya lagi.

Dunia oh dunia.. sampai kapan aku bisa bebas darimu?
Mengejarmu tak ada habisnya.

Aku lelah, aku gundah.
Aku merasa sudah tak kuat menjalani ini sendiri.
Niatku menjadi tak tentu, berubah-ubah.
Aku takut jika niatku ini jadi kembali untuk manusia lagi, sungguh aku tak mau.
Jadikanlah niat ini hanya untukMu ya Rabb, untuk akhiratku.

Jujur, aku sangat takut jika kembali futur dan jadi tak istiqomah seperti dulu.

Aku takut, maka aku perbaiki lagi ibadah sunnahku yang perlahan mulai kutinggalkan karena dunia. 
Mungkin tak serajin dulu, tapi perlahan aku ingin kembali merasakan nikmatnya beribadah.

Aku takut dengan realita akan masa depan ini.
Allah seakan menegurku lagi dan lagi, mungkin ini agar aku dapat berinstropeksi diri.

Aku takut dianggap sholehah, padahal aku tak sebaik pakaianku. 
Mudahkanlah aku untuk menyeimbangkan akhlakku dengan pakaian ini ya Allah.

Mudahkanlah hamba untuk menyelesaikan urusan urusan hamba.

Setiap kali ingin menyerah, hamba selalu ingat hamba masih ada diri-Mu, Allah, di sisi hamba.
Terima kasih atas rahmat dan nikmatMu yang tak terhingga Ya Allah, Ar-Rahman..

Memang, nyatanya berkeluh kesah hanya kepada-Mu lebih menenangkan.

Baru kali ini rasanya hamba dapat merasakan lagi perasaan tenang saat dapat membicarakan segala keluhan hamba pada-Mu.

Akhirnya hamba bisa benar-benar menangis dengan perasaan 'lega' itu.

Ya Allah, maafkan hamba yang lebih sering mengandalkan manusia untuk berkeluh kesah, padahal mereka juga makhluk-Mu.
Mereka pasti ada rasa capek mendengar ocehan hamba, tapi tidak denganMu ya Rabb.

Semoga dengan ini, hamba bisa dimudahkan dalam urusan kedepannya.

Apa pun itu urusan hamba, tolong permudahkanlah.
Mudahkan hamba juga untuk bersyukur, sabar, dan ikhlas.. aamiin.

—Rihlatul-Amal
18 Oktober 2020 dengan beberapa revisi
Di Dompu

Comments

Popular posts from this blog

Memulai Kembali

Tak Sesederhana Yang Terlihat.

Kedudukan Ibu Dan Istri Bagi Laki-Laki